Ma’aasyiral
muslimin rahimakumullah.
Pada
kesempatan yang mulia ini, marilah kita bersama-sama mengucapkan syukur kepada
Allah SWT atas segala nikmat, rahmat, taufiq dan hidayahNya kepada kita,
sehingga pada siang hari ini kita masih diberikan kesempatan untuk melaksanakan
shalat jum’at dalam kedaan sehat wal afiat. Mudah-mudahan amal ibadah kita
diterima oleh Allah SWT.
Shalawat dan salam semoga tetap
terlimpahkan kehadirat Rasulullah Muhammad SAW yang telah memberikan bimbingan
dan petunjuk kepada kita berupa ajaran agama Islam. Semoga kita mendapat
syafa’atnya didunia hingga akhirat kelak.
Ma’aasyiral muslimin rahimakumullah.
Pada
kesempatan yang baik ini, marilah kita berusaha meningkatkan nilai ketaqwaan
kita kepada Allah SWT dengan sebaik-baik bertaqwa. Yaitu dengan mengerjakan
segala perintah Allah, serta menjauhi segala larangan-larangan Allah. Kita
harus menyadari bahwa hakikat hidup kita di dunia ini adalah semata-mata untuk
berbhakti kepada Allah. Taqwa dapat menumbuhkan amal-amal shaleh yang nyata
sebagai pembuktian kebenaran iman. Sebab, segala perbuatan dan amal manusia
merupakan pencerminan dari imannya kepada Allah SWT.
Ma’aasyiral muslimin rahimakumullah.
Pada
tanggal 28 Oktober, setiap tahun bangsa Indonesia memperingati hari Sumpah
Pemuda. Pada hari ini tepatnya, sudah 88 tahun Sumpah Pemuda berlalu. Pada masa
itu bangsa Indonesia berada dalam belenggu penjajah dan kemudian para pemuda
berinisiatif untuk bangkit dan bersatu mengusir penjajah.
Belajar
dari Sumpah Pemuda, ada catatan sejarah yang sangat berharga di dalamnya.
Butir-butir dalam Sumpah Pemuda itu tidak hanya semata-mata disusun untuk
menjadi hasil yang membantu kaum muda menjawab kebutuhan kemerdekaan dari
penjajahan saat itu. Melainkan lebih dari itu, Sumpah Pemuda telah menjadi
spirit yang terus terpatri dalam hati sanubari para pemuda itu. Suatu semangat
yang dibangun atas dasar kesamaan nasib dan cita-cita. Yang kemudian dikemas
dengan komitmen untuk senasib sepenanggungan sebagai satu bangsa dan satu tanah
air. Yang pertama-tama ditandai dengan disepakatinya bahasa universal yaitu bahasa
Indonesia. Semangat Sumpah Pemuda mencapai puncaknya pada 17 Agustus 1945
ketika bangsa Indonesia memproklamasikan kemerdekaan. Sejak itu, Indonesia yang
terdiri atas berbagai etnis, agama, dan golongan menjadi bangsa yang merdeka
dan bersatu.
Ma’aasyiral muslimin rahimakumullah.
Dahulu,
Imam As-Syafii telah hafal Al Quran pada usia sekitar 9 tahun dan mulai diminta
ijtihadnya pada usia kira-kira 13 tahun, akhirnya ia menjadi mujtahid, imam
madzhab yang terkemuka. Hassan Al Banna mendirikan gerakan Ikhwanul Muslimin
pada usia 23 tahun. Usamah bin Zaid pada usia 18 tahun telah memimpin pasukan
perang. Ali bin Abi Thalib dan Zubair bin Awwam pada usia 8 tahun telah terlibat
dalam perjuangan.
Lalu
bagaimana dengan keadaan zaman sekarang?
Apa
yang sedang dilakukan dan difikirkan oleh remaja berusia 8 hingga 18 tahun dan
pemuda-pemudi berusia 23 tahunan?
Kita
bisa melihat sendiri disekitar kita. Mereka yang tawuran, terlibat kriminalitas,
pecandu narkoba, pemerkosaan, pelaku seks bebas sampai koruptor adalah para
pemuda. Walaupun masih banyak pemuda yang mengisi kemerdekaan ini dengan
mengukir prestasi. Melalui belajar sungguh-sungguh dan berprestasi melalui
olahraga, dan lain sebagainya. Mereka yang mengharumkan nama bangsa juga
pemuda.
Ma’aasyiral muslimin rahimakumullah.
Masa
muda merupakan masa sempurnanya pertumbuhan fisik dan kekuatan seorang manusia.
Itu merupakan nikmat besar dari Allah Ta`ala yang seharusnya dimanfaatkan
dengan sebaik-sebaiknya untuk amal kebaikan guna meraih ridha-Nya. Masa muda adalah
masa yang penuh dengan godaan untuk memperturutkan hawa nafsu. Seorang pemuda
yang sedang dalam masa pertumbuhan fisik maupun mental, banyak mengalami
gejolak dalam pikiran maupun jiwanya, yang tak jarang menyebabkan hidupnya
terguncang. Dalam kondisi seperti itu, peluang terjerumus kedalam
keburukan dan kesesatan yang dibisikkan setan sangatlah besar.
Apalagi
Iblis yang telah bersumpah di hadapan Allah SWT bahwa dia akan menyesatkan
manusia dari jalan-Nya dengan menempuh segala cara.
Dijelaskan
dalam Al-Qur’an :
Iblis
berkata: ‘Karena Engkau telah menghukumku tersesat, aku benar-benar akan
(menghalangi-halangi) manusia dari jalan-Mu yang lurus. Kemudian aku akan
mendatangi mereka dari muka dan dari belakang mereka, dari kanan dan dari kiri
mereka, dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur (taat).”
(QS
al-A`raf: 16-17)
Agama
Islam memberi perhatian sangat besar terhadap upaya perbaikan mental para
pemuda. Karena generasi muda hari ini adalah pemeran utama di masa yang akan
datang. Merekalah fondasi yang menopang masa depan umat ini. Karena
itu, banyak ayat al-Qur’an dan hadis yang mendorong kita agar membina dan
mengarahkan para pemuda kepada kebaikan. Karena jika mereka baik maka umat ini
akan memiliki masa depan yang cerah. Generasi tua akan digantikan dengan
generasi muda yang shaleh.
Rasulullah
SAW juga bersabda, “Ada tujuh golongan manusia yang akan dinaungi Allah dalam
naungan (Arsy-Nya) pada hari yang tidak ada naungan kecuali naungan-Nya:
yg salah satunya adalah : dan seorang pemuda yang tumbuh dalam ibadah
(ketaatan) kepada Allah.” (HR Bukhari dan Muslim).
Ma’aasyiral muslimin rahimakumullah.
Dari
sisi usia, pemuda terbagi ke dalam dua fase yaitu fase puber/remaja berusia
antara 10 sampai 21 tahun, dan fase dewasa awal berusia antara 21 sampai 35
tahun. Sebagian berpendapat bahwa siapapun yang berusia dibawah 40 tahun
semenjak ia menjadi baligh bisa disebut sebagai pemuda. Barangkali patokannya
adalah usia kerasulan Muhammad saw, yaitu 40 tahun. Mengapa pemuda? Alasan
pertama, karena pemuda adalah generasi penerus, yaitu generasi yang meneruskan
generasi sebelumnya yang baik. Allah SWT berfirman,
“Dan orang-orang yang beriman, dan
yang anak cucu mereka mengikuti mereka dalam keimanan, Kami hubungkan anak cucu
mereka dengan mereka, dan Kami tiada mengurangi sedikitpun pahala amal mereka.”
(QS. Ath-Thur : 21)
Alasan
kedua, karena pemuda adalah generasi pengganti, yakni menjadi pengganti
generasi sebelumnya yang buruk dan tidak taat kepada Allah. Allah SWT
berfirman,
"Hai
orang-orang yang beriman, Barangsiapa di antara kamu yang murtad dari agamanya,
Maka kelak Allah akan mendatangkan suatu kaum yang Allah mencintai mereka dan
merekapun mencintaiNya, yang bersikap lemah lembut terhadap orang yang mukmin,
yang bersikap keras terhadap orang-orang kafir, yang berjihad dijalan Allah,
dan yang tidak takut kepada celaan orang yang suka mencela. Itulah karunia
Allah, diberikan-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya, dan Allah Maha Luas
(pemberian-Nya), lagi Maha mengetahui."
(QS.
Al-Maidah : 54)
Ma’aasyiral muslimin rahimakumullah.
Lahirnya
sumpah pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928 yang kini kita kenang selalu, adalah
bukti kongkrit pentingnya masa muda sebagai titik tolak idealisme menuju
pembaharuan hidup yang lebih baik. Baik secara individu, sosial, politik dan
negara. Karena itu, setiap kita berbicara perbaikan sebuah negara, maka dimulai
pertama kali dari perbaikan genarasi mudanya. Jangan bermimpi memperbaiki
negara, bila pemudanya hancur secara spiritual, hidup dalam gelimang dosa dan kerusakan
moral. Generasi muda hari ini adalah cerminan masa depan sebuah negara. Oleh
karena itu, sudah saatnya kini generasi muda dijaga. Jangan biarkan mereka
berjalan tanpa tuntunan. Tugas generasi tua adalah memberikan bimbingan, bukan
melemparkan mereka ke lubang kehancuran. Bukan orang tua yang baik, bila
membiarkan anak-anak mudanya rusak iman dan idealismenya. Perlu diketahui,
bahwa hanya dengan iman kokoh anak-anak muda akan menjadi sukses. Sukses secara
keduniaan, lebih dari itu sukses secara akhirat. Maka sungguh sangat mengerikan
bila kurikulum pendidikan hanya fokus kepada masalah-masalah keduniaan. Di
sana-sini kita masih menyaksikan banyak sekolah yang hanya bisa mengantarkan
anak-anak didiknya kapada keberhasilan secara dunawi, namun secara akhlak dan
agama mereka gagal. Akibatnya banyak anak muda yang terbiasa berbuat maksiat
dengan tanpa merasa malu di depan siapapun. Na’udzubillah.
Ma’aasyiral muslimin rahimakumullah.
Akhir kata, marilah kita mempersiapkan generasi muda untuk membangun kehidupan masyarakat bernegara yang bermoral dan berakhlak baik.
Mohon ijin untuk copas...
BalasHapusSemoga bermanfaat...
Silahkan dipublikasikan jika bermanfaat.
BalasHapus